Jumat, 29 November 2013

Banyak Kok yang Dapat Dilakukan di Pulau Banyak #1

Meski sebagian besar pulau-pulau kecil di gugusan Pulau Banyak tidak berpenghuni bukan berarti pulau tersebut tidak menarik. Hampir semuanya menyimpan pesona alam tropis yang belum digali. Pasir putih lembut yang melingkari pulau. Gradasi warna air laut yang menggoda, hijau tosca, biru marina hingga biru pekat. Jajaran pohon kelapa dengan ukuran yang cukup tinggi berdiri rapat mendominasi setiap jengkal tanah. Ombak tenang dalam kepungan pulau-pulau. Di beningnya air laut, susunan coral disekitar pulau dapat dikagumi dengan mata telanjang dari atas perahu. Ibarat kepingan surga bertaburan yang masih tersembunyi, begitulah  Pulau Banyak.

Langkah pertama untuk berlabuh ke Pulau Banyak adalah mengunjungi Aceh Singkil. Salah satu kabupaten di propinsi Aceh tempat dimana anda memulai penyeberangan menjelajah lautan menuju perkampungan nelayan di Pulau Balai sebagai pulau utama yang terletak di gugusan Pulau Banyak.

Singkil dapat ditempuh sekitar 15 jam perjalanan darat dari Banda Aceh. Sedangkan dari kota Medan, Singkil  dapat ditempuh dengan waktu yang lebih cepat karena secara geografis terletak dekat dengan perbatasan Sumatera Utara sehingga dapat dilalui hanya dalam 7 hingga 8 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat.

Kabupaten hasil pemekaran dari Aceh Selatan ini terdiri atas 2 wilayah, yaitu wilayah daratan dan kepulauan. Wilayah kepulauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Pulau Banyak yang berjarak sekitar 25 mil dari daratan Singkil.

Semua kapal yang berlabuh dari Singkil, baik speed boat maupun perahu nelayan yang bersandar di pelabuhan Jembatan Tinggi atau ferry di pelabuhan Pulau Sarok akan merapat di Pulau Balai dengan jarak tempuh berkisar 3 hingga 4 jam.

Pulau Balai yang secara administrative terletak di kecamatan Pulau Banyak merupakan gerbang awal bagi para pelancong untuk memulai eksplorasi pada hamparan pulau-pulau kecil yang berserakan di gugusan Pulau Banyak.

Kapal motor yang mengangkut penumpang sekaligus membawa barang-barang menuju Pulau Banyak sedang bersandar di pelabuhan Jembatan Tinggi, Singkil




Tidur Dimana?
Bagi para pelancong, Pulau Balai memiliki beberapa fasilitas sederhana untuk menginap. Penginapan Nanda, Lae Kombih dan Putri adalah tiga  penginapan yang dapat dipilih selama berada di Pulau Balai. Tidak sulit menemukan fasilitas bermalam tersebut karena 2 penginapan yang disebutkan diawal terletak dipinggir laut bersisian dengan pelabuhan tempat kapal nelayan dari Singkil merapat. Harga terendah untuk kamar tanpa AC dan toilet di Penginapan Nanda adalah 100.000 rupiah sedangkan kamar ber-AC serta fasilitas toilet didalamnya  diberi tarif 150.000 rupiah. Untuk menginap di tempat yang lebih murah, anda dapat memilih Penginapan Lae Kombih. Harga kamar di penginapan ini berkisar antara 50.000 hingga 100.000 rupiah. Begitupun dengan penginapan Putri di jalan Iskandar Muda.

MB Camp Palambak, 5 unit cottage ditambah satu restoran di pulau Palambak Besar

Selain di pulau Balai, pengunjung juga dapat menginap di satu-satunya cottage yang ada di pulau Palambak Besar. MB Camp Palembak namanya. Disini setiap orang dikenai biaya sebesar 200.000 rupiah permalam, sudah termasuk sebuah cottage untuk 2 sampai 4 orang dan makan tiga kali sehari.

Mau Makan Apa?
Gulai ikan hiu? makan gak ya?
Yang pasti nasi. Ada beberapa warung di perempatan jalan Iskandar Muda dan jalan Makmur, lokasi yang juga berhadapan langsung dengan penginapan Nanda dan Lae Kombih yang menawarkan menu makan siang dan malam. Sarapan bisa dilakukan di Warung Heldi yang berada tepat didepan penginapan Nanda.  Masih di jalan Iskandar Muda, ada satu warung mie yang buka dari sore hingga pukul 3 dini hari. Selain mie aceh, pengunjung juga bisa menikmati bakso, teh tarik dan kopi di warung yang dilengkapi juga fasilitas TV flat layar lebar. Cocok buat yang suka nongkrong hingga larut malam sambil nonton pertandingan bola.

Apa Yang Harus Dilakukan?
Pada bulan bulan tertentu pada saat ombak sedang tinggi setiap tahunnya, Pulau Banyak kerap dikunjungi oleh turis mancanegara untuk satu tujuan; surfing. Lokasi terbaik melakukan olah raga menggunakan papan seluncur ini adalah Ujung Lolok di Pulau Tuangku atau Ujung Lakita di Pulau Bangkaru.

Namun, bagian paling menyenangkan bagi saya saat berada di Pulau Banyak adalah berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya alias Island Hopping. (baca artikel berikutnya: Island Hopping ; Mengunjungi Banyak Pulau di Gugusan Pulau Banyak)

Ada yang menyebutkan kalau gugusan pulau ini terdiri atas 99 pulau namun berdasarkan data yang dapat dipercaya, pulau-pulau yang terhimpun sekitar 30 hingga 40 pulau. Hanya sebagian kecil saja pulau tersebut dihuni oleh penduduk seperti Pulau Balai, Ujung Batu dan Pulau Tuangku  sebagai pulau terbesar di gugusan Pulau Banyak. Beberapa pulau lainnya dihuni karena memiliki fasilitas cottage-cottage sederhana seperti pulau Palambak Besar dan Sikandang. Selebihnya adalah pulau-pulau tropis yang tidak berpenghuni.

Siapa sih yang gak pengen nyebur kalau liat airnya
sebening ini?
Dengan jumlah pulau yg terhitung banyak tersebut tentulah Pulau Banyak menawarkan alam bawah laut yang indah, kaya dan tentu saja beragam lokasi bisa dipilih untuk kegiatan Snorkeling dan Diving. Maka pulau Asok, Lampudung  & Tailana yang memiliki karang batik yang indah adalah beberapa pulau kecil yang bagus untuk melakukan snorkeling.

Membawa tenda lalu menginap disalah satu pulau yang tidak berpenghuni adalah satu tantangan tersendiri terutama bagi para petualang. Tapi pastikan terlebih dahulu segala hal menyangkut perbekalan cukup untuk beberapa hari selama kemping di pulau tak berpenghuni.

Merasa cukup punya nyali berada sendiri di beningnya air diantara kepungan pulau-pulau kecil, pastikan untuk kayaking/canoeing. Dibeberapa lokasi, anda pasti akan menemukan segerombolan ikan-ikan kecil yang muncul dari permukaan air. Atraksi terbang gerombolan ikan kecil tersebut seperti kemunculan sekumpulan lumba-lumba dari permukaan air. Sangat menarik.

Ikan begitu mudah dijumpai disini. Karena itu memancing dapat menjadi salah satu kegiatan selama berada di Pulau Banyak. Ada 2 opsi yang ditawarkan. Pertama, ikut aktifitas nelayan atau yang kedua, memilih lokasi memancing disekitar dermaga yang ada di Pulau Balai, Ujung Batu dan Tuangku atau lokasi memancing lainnya yang tersebar di penjuru pulau.

Seorang nelayan mencari ikan disekitar Pulau Tuangku

Menanti sunset adalah kegiatan lain yang tidak kalah menarik. Pulau Tailana sebuah pulau kecil yang direkomendasikan untuk menikmati pesona langit saat matahari tenggelam. Posisinya memungkinkan pengunjung menatap kearah lautan luas tempat dimana matahari beranjak turun di kaki langit Lautan Hindia tanpa terhalang oleh pulau-pulau kecil lainnya.

Foto bareng ibu Surni dan suami, pemilik
penginapan sederhana Aleng Moon di
desa Haloban, Pulau Tuangku.
Nah, jika berada di Haloban, salah satu desa di Pulau Tuangku sekaligus pusat administrasi kecamatan Pulau Banyak Barat, pengunjung dapat menikmati lobster sepuasnya. Tinggal pesan, tentu saja dengan menitipkan beberapa lembar uang kertas seratus ribuan kepada Ibu Surni pemilik penginapan Sederhana Aleng Moon (Satu-satunya tempat bermalam yang ada di Pulau Tuangku). Ibu Surni juga seorang juru masak handal. Menurut wanita paruh baya ini, lobster-lobster dari sekitar gugusan Pulau Banyak lebih sering dikirim ke Medan untuk selanjutnya di ekspor ke beberapa negara tetangga. Sedangkan para pembeli dari Singapura biasanya akan mendatangi dan merapat ke pelabuhan di Haloban dengan kapal-kapal mereka untuk membeli lobster secara langsung guna memasok kebutuhan beberapa restoran di negara singa tersebut.

Sebagai pulau terbesar sekaligus memiliki puncak tertinggi yaitu Guning Tiusa (313 dpl), Pulau Tuangku menantang pengunjung untuk melintasi jalur trekking di lebatnya hutan tropis dan hutan pantai yang mereka miliki. Jika tidak memiliki waktu lebih lama, coba mendaki puncak Lasawun sekitar 2 km arah timur dari Haloban. Maka pemandangan Teluk Dalam, beberapa pulau seperti pulau Lamun, Madangkati dan Rago-rago akan terlihat jelas jika kita berada di puncak Lasawun. 

Pulau Lamun kelihatan jelas dari puncak Lasawun
Setiap malam sepanjang tahun, penyu-penyu akan menetaskan telurnya di Pulau Bangkaru. Mengamati beberapa jenis penyu langka bertelur akan memberi pengalaman berharga bagi siapapun. Juga melihat tukik (anak penyu) saling berlarian menuju pantai untuk menjalani kehidupan baru di lautan luas dapat dilakukan di pulau kedua terbesar di gugusan Pulau Banyak. Jika berminat, anda dapat menghubungi Yayasan Pulau Banyak (YPB) satu organisasi yang peduli terhadap keberlangsungan hidup penyu. Kantor YPB berada di jalan Makmur di Pulau Balai. (Bersambung)



1 komentar:

  1. hallo kak terima kasih sudah mengexplore , semoga bisa berkunjung lagi ke pulau banyak barat
    salam dari bapak Ruknang dan ibu Surni dan saya anaknya:)

    BalasHapus