Sabtu, 30 November 2013

Ada Banyak Cara Menuju Pulau Banyak

Singkil adalah kota transit sebelum menjejakkan kaki di Pulau Banyak. Ada 2 kota utama di Sumatera untuk menuju Singkil melalui jalan darat. Pertama dari Banda Aceh, ibukota propinsi Aceh. Kedua dari kota Medan.

Jika anda berdomisili di luar Aceh, Kota Medan adalah pilihan yang tepat menuju Singkil, hanya butuh waktu sekitar 7 hingga 8 jam. Bandingkan dengan perjalanan darat dari Banda Aceh yang menghabiskan waktu sekitar 15 jam. Hampir dua kali lipat jarak tempuh dari Medan. Hal ini disebabkan letak Singkil yang dekat dengan perbatasan Sumatera Utara.

Tidak sulit menemukan angkutan jenis kijang di Kota Medan. Beberapa jasa angkutan tersebut berada disekitar jalan Puri dan Rahmadsyah yang menawarkan tarif 120.000 rupiah per orang menuju Singkil. Jika anda datang dengan rombongan sebanyak 5 sampai 7 orang, sebaiknya menyewa satu mobil dengan tawaran harga antara 700.000 hingga 800.000 rupiah.

Selain itu, Medan –melalui Kuala Namu Airport- juga menawarkan penerbangan langsung ke bandara Hamzah Fansuri di Singkil, 3 kali seminggu setiap Senin, Rabu dan Jumat.
Kabar baik untuk anda yang berdomisili di Banda Aceh, pada tahun 2014 akan ada penerbangan langsung dari Sultan Iskandar Muda Airport menuju pelabuhan udara di kota Singkil.

Tiba di Singkil, anda bisa memilih penyeberangan menggunakan ferry di pelabuhan Pulau Sarok atau speed boat dan kapal motor nelayan yang berada di pelabuhan Jembatan Tinggi.

Pelabuhan Jembatan Tinggi, tempat dimana speed boat dan kapal motor nelayan dapat ditumpangi untuk tujuan Pulau Banyak dan sekitarnya.

Jika memilih ferry maka cukup membayar antara 25.000 hingga 30.000 rupiah. Sayangnya sewaktu kami mengunjungi Singkil, ferry sedang tidak melayani pelayaran dari Singkil ke Pulau Banyak. Sehingga tidak ada yang dapat memberi kepastian di hari apa saja dan berapa kali dalam seminggu ferry berangkat menuju Pulau Banyak.

Sementara itu, jika menggunakan kapal motor kayu yang mampu membawa kurang dari 30 orang  dan juga mengangkut barang-barang kebutuhan penduduk di Pulau Banyak, setiap penumpang dikenai biaya sebesar 30.000 rupiah.

Kalau ingin lebih cepat tiba di pulau Balai, anda dapat menyewa speed boat yang merapat di pelabuhan Jembatan Tinggi, bersisian dengan kapal-kapal motor nelayan. Harga sewanya berkisar antara 1 hingga 2 juta rupiah. Dengan menggunakan speed boat, waktu tempuh antara Singkil ke Pulau Balai kurang dari 2 jam.

Suasana pagi di sekitar Pulau Balai

Pulau pertama yang disinggahi di gugusan Pulau Banyak adalah pulau Balai. Sebuah pulau kecil dimana aktifitas nelayan dan suasana bongkar muat peti es berisi ikan segar yang cukup sibuk adalah pemandangan yang lazim ditemui. Dari pulau  ini anda dapat memulai menjelajah pulau-pulau kecil lainnya di gugusan Pulau Banyak menggunakan boat mesin. Pastikan boat nelayan yang disewa bermesin sedang, minimal 13 PK. Harga sewa untuk sebuah boat dengan kapasitas maximal 7 orang (termasuk pengemudi boat) selama sehari penuh mengelilingi pulau yaitu 500.000 rupiah.

Sedangkan harga sewa boat dari pulau Balai langsung menuju desa Haloban di pulau Tuangku (pulau terbesar pada gugusan Pulau Banyak) untuk sekali penyeberangan sebesar 200.000. hingga 250.000 rupiah.

Jika tidak punya banyak waktu dan ingin menghemat biaya perjalanan, anda dapat mensiasati penyeberangan ke beberapa pulau dengan cara ikut serta dalam rombongan pedagang yang berangkat pagi senin dari Singkil. Mereka membuka lapak-lapak dagangan di hari pekan, senin hingga rabu. Dengan ikut serta dalam rombongan tersebut, minimal anda dapat mengunjungi dan bermalam di Pulau Balai, setengah hari di Pulau Tuangku termasuk mampir di desa Ujung Sialit dan malam terakhir menginap di Pulau Ujung Batu. (baca; Banyak Kok yang dapat Dilakukan di Pulau Banyak #2).

Ferry tujuan Pulau Simeulue,
sedang bersandar di Pelabuhan Pulau Sarok.
Selain Banda Aceh dan Medan, Pulau Banyak juga dapat diakses dari Sibolga dan Nias di Sumatera Utara atau dari Pulau Simeulue di propinsi Aceh. Tentu saja melalui jalur laut.

Saran saya, usahakan membawa uang yang cukup selama melakukan trip disini karena tidak ada ATM di Pulau Banyak. 


Yang terakhir, waktu kunjungan yang disarankan ke Pulau Banyak antara Februari hingga Mei atau Juni setiap tahunnya. Diluar bulan-bulan tersebut, cuaca sangat sulit diprediksi. Apalagi menjelang akhir tahun. Namun buat seorang petualang, segala resiko pasti siap dijalani. :D


Banyak Kok yang Dapat Dilakukan di Pulau Banyak #2

Hari Pekan

Aktifitas masyarakat lainnya yang diburu, terutama oleh para pecinta foto adalah kemeriahan di Hari Pekan. Transaksi jual beli antar pedagang dan masyarakat pulau, sayang sekali untuk dilewatkan. Penggila foto yang focus pada foto-foto Human Interest (HI) akan mendapatkan momen-momen bagus bila berada ditengah keramaian pasar di hari pekan.

Transaksi jual beli pada hari pekan di desa Haloban, Pulau Tuangku. 

Hari pekan cuma berlangsung 2 hari setiap minggunya, Senin dan Selasa. Pulau Balai adalah singgahan pertama para pedagang yang berlabuh dari Singkil pada senin pagi dan saat tiba di Pulau Balai menjelang tengah hari mereka akan membuka lapak-lapak dagangan mereka di Pulau Balai hingga menjelang matahari terbenam.

Suasana diatas kapal motor, mengangkut
penumpang  sekaligus barang dagangan
.
Pada selasa pagi, para pedagang meninggalkan Pulau Balai berangkat menuju Pulau Tuangku untuk mengadakan transaksi jual beli dengan masyarakat di sekitar Haloban. Hari pekan disini berlangsung singkat. Mendekati pukul 1 siang, biasanya para pedagang segera mengemas barang dagangan mereka. Tujuan selanjutnya adalah desa Teluk Nibung di Pulau Ujung Batu. Biasanya sebelum tiba di Teluk Nibung, kapal akan singgah sesaat di Ujung Sialit (masih terletak di Pulau Tuangku), sebuah perkampungan nelayan yang didominasi oleh masyarakat Nias. Di Pulau Ujung Batu para pedagang segera membuka lapak-lapak mereka begitu tiba di desa teluk Nibung hingga menjelang sore hari.

Rabu tengah hari, kapal kayu yang mengangkut pedagang dan barang bawaannya akan meninggalkan pulau Ujung Batu menuju pulau Balai dan selanjutnya berangkat kembali ke Singkil. 

Rute para pedagang ini bisa juga ditumpangi jika anda tak punya banyak waktu untuk mengunjungi Pulau Banyak.

Ayo, saatnya memulai petualangan.


Jumat, 29 November 2013

Banyak Kok yang Dapat Dilakukan di Pulau Banyak #1

Meski sebagian besar pulau-pulau kecil di gugusan Pulau Banyak tidak berpenghuni bukan berarti pulau tersebut tidak menarik. Hampir semuanya menyimpan pesona alam tropis yang belum digali. Pasir putih lembut yang melingkari pulau. Gradasi warna air laut yang menggoda, hijau tosca, biru marina hingga biru pekat. Jajaran pohon kelapa dengan ukuran yang cukup tinggi berdiri rapat mendominasi setiap jengkal tanah. Ombak tenang dalam kepungan pulau-pulau. Di beningnya air laut, susunan coral disekitar pulau dapat dikagumi dengan mata telanjang dari atas perahu. Ibarat kepingan surga bertaburan yang masih tersembunyi, begitulah  Pulau Banyak.

Langkah pertama untuk berlabuh ke Pulau Banyak adalah mengunjungi Aceh Singkil. Salah satu kabupaten di propinsi Aceh tempat dimana anda memulai penyeberangan menjelajah lautan menuju perkampungan nelayan di Pulau Balai sebagai pulau utama yang terletak di gugusan Pulau Banyak.

Singkil dapat ditempuh sekitar 15 jam perjalanan darat dari Banda Aceh. Sedangkan dari kota Medan, Singkil  dapat ditempuh dengan waktu yang lebih cepat karena secara geografis terletak dekat dengan perbatasan Sumatera Utara sehingga dapat dilalui hanya dalam 7 hingga 8 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat.

Kabupaten hasil pemekaran dari Aceh Selatan ini terdiri atas 2 wilayah, yaitu wilayah daratan dan kepulauan. Wilayah kepulauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Pulau Banyak yang berjarak sekitar 25 mil dari daratan Singkil.

Semua kapal yang berlabuh dari Singkil, baik speed boat maupun perahu nelayan yang bersandar di pelabuhan Jembatan Tinggi atau ferry di pelabuhan Pulau Sarok akan merapat di Pulau Balai dengan jarak tempuh berkisar 3 hingga 4 jam.

Pulau Balai yang secara administrative terletak di kecamatan Pulau Banyak merupakan gerbang awal bagi para pelancong untuk memulai eksplorasi pada hamparan pulau-pulau kecil yang berserakan di gugusan Pulau Banyak.

Kapal motor yang mengangkut penumpang sekaligus membawa barang-barang menuju Pulau Banyak sedang bersandar di pelabuhan Jembatan Tinggi, Singkil




Tidur Dimana?
Bagi para pelancong, Pulau Balai memiliki beberapa fasilitas sederhana untuk menginap. Penginapan Nanda, Lae Kombih dan Putri adalah tiga  penginapan yang dapat dipilih selama berada di Pulau Balai. Tidak sulit menemukan fasilitas bermalam tersebut karena 2 penginapan yang disebutkan diawal terletak dipinggir laut bersisian dengan pelabuhan tempat kapal nelayan dari Singkil merapat. Harga terendah untuk kamar tanpa AC dan toilet di Penginapan Nanda adalah 100.000 rupiah sedangkan kamar ber-AC serta fasilitas toilet didalamnya  diberi tarif 150.000 rupiah. Untuk menginap di tempat yang lebih murah, anda dapat memilih Penginapan Lae Kombih. Harga kamar di penginapan ini berkisar antara 50.000 hingga 100.000 rupiah. Begitupun dengan penginapan Putri di jalan Iskandar Muda.

MB Camp Palambak, 5 unit cottage ditambah satu restoran di pulau Palambak Besar

Selain di pulau Balai, pengunjung juga dapat menginap di satu-satunya cottage yang ada di pulau Palambak Besar. MB Camp Palembak namanya. Disini setiap orang dikenai biaya sebesar 200.000 rupiah permalam, sudah termasuk sebuah cottage untuk 2 sampai 4 orang dan makan tiga kali sehari.

Mau Makan Apa?
Gulai ikan hiu? makan gak ya?
Yang pasti nasi. Ada beberapa warung di perempatan jalan Iskandar Muda dan jalan Makmur, lokasi yang juga berhadapan langsung dengan penginapan Nanda dan Lae Kombih yang menawarkan menu makan siang dan malam. Sarapan bisa dilakukan di Warung Heldi yang berada tepat didepan penginapan Nanda.  Masih di jalan Iskandar Muda, ada satu warung mie yang buka dari sore hingga pukul 3 dini hari. Selain mie aceh, pengunjung juga bisa menikmati bakso, teh tarik dan kopi di warung yang dilengkapi juga fasilitas TV flat layar lebar. Cocok buat yang suka nongkrong hingga larut malam sambil nonton pertandingan bola.

Apa Yang Harus Dilakukan?
Pada bulan bulan tertentu pada saat ombak sedang tinggi setiap tahunnya, Pulau Banyak kerap dikunjungi oleh turis mancanegara untuk satu tujuan; surfing. Lokasi terbaik melakukan olah raga menggunakan papan seluncur ini adalah Ujung Lolok di Pulau Tuangku atau Ujung Lakita di Pulau Bangkaru.

Namun, bagian paling menyenangkan bagi saya saat berada di Pulau Banyak adalah berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya alias Island Hopping. (baca artikel berikutnya: Island Hopping ; Mengunjungi Banyak Pulau di Gugusan Pulau Banyak)

Ada yang menyebutkan kalau gugusan pulau ini terdiri atas 99 pulau namun berdasarkan data yang dapat dipercaya, pulau-pulau yang terhimpun sekitar 30 hingga 40 pulau. Hanya sebagian kecil saja pulau tersebut dihuni oleh penduduk seperti Pulau Balai, Ujung Batu dan Pulau Tuangku  sebagai pulau terbesar di gugusan Pulau Banyak. Beberapa pulau lainnya dihuni karena memiliki fasilitas cottage-cottage sederhana seperti pulau Palambak Besar dan Sikandang. Selebihnya adalah pulau-pulau tropis yang tidak berpenghuni.

Siapa sih yang gak pengen nyebur kalau liat airnya
sebening ini?
Dengan jumlah pulau yg terhitung banyak tersebut tentulah Pulau Banyak menawarkan alam bawah laut yang indah, kaya dan tentu saja beragam lokasi bisa dipilih untuk kegiatan Snorkeling dan Diving. Maka pulau Asok, Lampudung  & Tailana yang memiliki karang batik yang indah adalah beberapa pulau kecil yang bagus untuk melakukan snorkeling.

Membawa tenda lalu menginap disalah satu pulau yang tidak berpenghuni adalah satu tantangan tersendiri terutama bagi para petualang. Tapi pastikan terlebih dahulu segala hal menyangkut perbekalan cukup untuk beberapa hari selama kemping di pulau tak berpenghuni.

Merasa cukup punya nyali berada sendiri di beningnya air diantara kepungan pulau-pulau kecil, pastikan untuk kayaking/canoeing. Dibeberapa lokasi, anda pasti akan menemukan segerombolan ikan-ikan kecil yang muncul dari permukaan air. Atraksi terbang gerombolan ikan kecil tersebut seperti kemunculan sekumpulan lumba-lumba dari permukaan air. Sangat menarik.

Ikan begitu mudah dijumpai disini. Karena itu memancing dapat menjadi salah satu kegiatan selama berada di Pulau Banyak. Ada 2 opsi yang ditawarkan. Pertama, ikut aktifitas nelayan atau yang kedua, memilih lokasi memancing disekitar dermaga yang ada di Pulau Balai, Ujung Batu dan Tuangku atau lokasi memancing lainnya yang tersebar di penjuru pulau.

Seorang nelayan mencari ikan disekitar Pulau Tuangku

Menanti sunset adalah kegiatan lain yang tidak kalah menarik. Pulau Tailana sebuah pulau kecil yang direkomendasikan untuk menikmati pesona langit saat matahari tenggelam. Posisinya memungkinkan pengunjung menatap kearah lautan luas tempat dimana matahari beranjak turun di kaki langit Lautan Hindia tanpa terhalang oleh pulau-pulau kecil lainnya.

Foto bareng ibu Surni dan suami, pemilik
penginapan sederhana Aleng Moon di
desa Haloban, Pulau Tuangku.
Nah, jika berada di Haloban, salah satu desa di Pulau Tuangku sekaligus pusat administrasi kecamatan Pulau Banyak Barat, pengunjung dapat menikmati lobster sepuasnya. Tinggal pesan, tentu saja dengan menitipkan beberapa lembar uang kertas seratus ribuan kepada Ibu Surni pemilik penginapan Sederhana Aleng Moon (Satu-satunya tempat bermalam yang ada di Pulau Tuangku). Ibu Surni juga seorang juru masak handal. Menurut wanita paruh baya ini, lobster-lobster dari sekitar gugusan Pulau Banyak lebih sering dikirim ke Medan untuk selanjutnya di ekspor ke beberapa negara tetangga. Sedangkan para pembeli dari Singapura biasanya akan mendatangi dan merapat ke pelabuhan di Haloban dengan kapal-kapal mereka untuk membeli lobster secara langsung guna memasok kebutuhan beberapa restoran di negara singa tersebut.

Sebagai pulau terbesar sekaligus memiliki puncak tertinggi yaitu Guning Tiusa (313 dpl), Pulau Tuangku menantang pengunjung untuk melintasi jalur trekking di lebatnya hutan tropis dan hutan pantai yang mereka miliki. Jika tidak memiliki waktu lebih lama, coba mendaki puncak Lasawun sekitar 2 km arah timur dari Haloban. Maka pemandangan Teluk Dalam, beberapa pulau seperti pulau Lamun, Madangkati dan Rago-rago akan terlihat jelas jika kita berada di puncak Lasawun. 

Pulau Lamun kelihatan jelas dari puncak Lasawun
Setiap malam sepanjang tahun, penyu-penyu akan menetaskan telurnya di Pulau Bangkaru. Mengamati beberapa jenis penyu langka bertelur akan memberi pengalaman berharga bagi siapapun. Juga melihat tukik (anak penyu) saling berlarian menuju pantai untuk menjalani kehidupan baru di lautan luas dapat dilakukan di pulau kedua terbesar di gugusan Pulau Banyak. Jika berminat, anda dapat menghubungi Yayasan Pulau Banyak (YPB) satu organisasi yang peduli terhadap keberlangsungan hidup penyu. Kantor YPB berada di jalan Makmur di Pulau Balai. (Bersambung)



Jumat, 01 November 2013

Trip Pulo Batee, Aceh Besar

Lagi malas nulis, kirim slideshow dari Tripwow aja mengenai foto-foto perjalanan saya dan kawan-kawan ke Pulo Batee. Selamat menyimak :D ://tripwow.tripadvisor.com/tripwow/ta-07ea-f3f0-31df?lb