Ketikkan Lhok Mata Ie di
kotak search wikimapia maka anda akan menemukan tulisan “Fishing Place,
Lhok Mata Ie”. Satu-satunya pilihan yang tertera di wikimapia ini memang
tidak salah. Lhok Mata Ie adalah salah satu surga bagi para pemancing
di ujung pesisir barat Aceh.
Lhok Mata Ie berada di kawasan Ujung
Pancu, masuk dalam wilayah kecamatan Peukan Bada. Meski berada dibawah
pemerintahan kabupaten Aceh Besar, kawasan ini sendiri merupakan daerah
perkampungan pesisir pantai yang terletak tidak jauh dari ibukota
Propinsi Aceh. Dengan kondisi jalan yang bagus, ujung pancu dapat
ditempuh dengan berkendara sekitar 20 menit dari pusat kota Banda Aceh.
Titik
awal perjalanan menuju Lhok Mata Ie –hanya bisa ditempuh denga berjalan
kaki- dimulai dari salah satu peternakan ayam yang terletak di kawasan
Ujung Pancu. Anda pasti bertanya, bagaimana dengan kendaraan pribadi?
Tidak perlu cemas, di salah satu rumah penduduk yang merupakan bagian
dari peternakan ayam sekaligus memiliki halaman yang luas, pengunjung
bisa memarkirkan kendaraan pribadi mereka. Gratis? Tentu saja tidak,
cukup membayar lima ribu rupiah perkendaraan untuk sehari, kendaraan
anda dijamin aman. Harga yang sama juga dikenakan bagi pengunjung yang
akan menginap di Lhok Mata Ie.
Untuk mencapai pantai Lhok Mata
Ie, bukan hanya perbekalan yang harus dipersiapkan tapi kondisi tubuh
yang fit juga sangat dibutuhkan. Karena perjalanan menuju Lhok Mata Ie
adalah tantangan sekaligus kenikmatan. Tantangannya adalah tanjakan
diawal perjalanan, Normalnya, tanjakan ini ditempuh sekitar 15 menit,
meski terbilang singkat namun sangat menguras stamina. Jalur pendakian
ini melewati kebun-kebun penduduk dan hutan. Melintas diantara semak,
tumbuhan perdu dan pohon-pohon besar sampai akhirnya anda menemukan
tempat pemberhentian pertama yaitu sebuah area datar di puncak bukit
yang memiliki luas sekitar 16 meter persegi.
Dari lokasi
pemberhentian ini, sisa perjalanan menuju Lhok Mata Ie bisa ditempuh
lebih kurang 30 menit lagi. Jalur selanjutnya yang harus dilalui
tidaklah seberat yang pertama. Sebagian besar jalur yang akan dilewati
sudah mulai menurun, beberapa mendatar dan ada satu kali pendakian lagi.
Lintasan dijalur ini merupakan lokasi favorit para penggila foto.
Bayangkan, anda akan disuguhi hamparan ilalang laksana permadani
hijau-kekuningan setinggi pinggang orang dewasa, tumbuh mengikuti kontur
bukit dan diselingi pohon-pohon beranting atau minus daun yang
menyembul diantara padang ilalang dengan latar belakang hutan tropis.
Mengingatkan kita pada serial televisi popular di era 80-an, Little
House on the Prairie.
Selama perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan padang ilalang ini sebanyak dua kali. Jarak satu dengan yang lainnya tidaklah berjauhan. Pertama disebelah kiri dan hamparan ilalang kedua berada disebelah kanan. Dan ini merupakan kenikmatan tersendiri bagi para pengunjung. Namun tidak dianjurkan untuk memasuki areal padang ilalang terlalu jauh dari jalur lintasan. Karena ada beberapa bagian dari hamparan ilalang tersebut merupakan tempat bersarangnya tawon tanah. Indikasinya adalah batu besar dan gundukan-gundukan tanah disekitarnya.Kalau sempat anda menginjak sarang tersebut, itu sama saja mengundang mereka untuk menyerang anda.
Sebelum benar-benar
sampai di Lhok Mata Ie, terlebih dahulu anda akan menemukan sumber air
yang sering dijadikan tempat istirahat kedua selama melakukan
perjalanan. Menyangkut sumber air ini, sepatutnya kita berterima kasih
kepada Suporter Kutaradja Untuk Lantak Laju (SKULL) yang telah membuat
tangkapan air atau semacam intake kecil dua tingkatan sehingga
memudahkan pengunjung untuk menampung air. Meski terbilang kecil namun
sangat berarti terutama bagi para camping-goers yang memanfaatkannya
untuk keperluan memasak dan sekaligus sebagai sumber air minum.
Dari
sumber air tersebut, sekitar 150 meter kedepan,perjalanan dilanjutkan
dengan jalur menuruni bukit hingga akhirnya menemukan pantai Lhok Mata
Ie. Ada perasaan damai ketika pertama kali mencapai lokasi ini.
Meski
memiliki garis pantai yang pendek untuk aktifitas berenang dan
snorkeling -karena selebihnya garis pantai dipenuhi oleh hamparan
bebatuan- lokasi yang membentuk teluk kecil ini sangat mengagumkan.
Berpasir putih serta berombak tenang. Ombak yang tenang ini bisa jadi
tercipta karena faktor 2 pulau yang berada tak jauh dari lepas pantai
yaitu Pulau Lumpat dan Pulau Batee. Beningnya air membuat karang-karang
terlihat jelas. Kelebihan lain yang dimiliki Lhok Mata Ie adalah
gradasi warna air laut disekitarnya. Warna biru muda, kehijauan dan biru
tua mampu menciptakan gradasi warna yang mempesona indra penglihatan
para pengunjung.
Selain menjadi pilihan bagi para pemancing,
lokasi ini juga bisa menjadi pilihan bagi penyuka snorkeling. Siapkan
saja perlengkapan snorkeling anda, lalu berenanglah disisi kanan pantai.
Diantara bebatuan besar anda akan menemukan terumbu karang dan
ikan-ikan hias. Meski terkadang sekumpulan ubur-ubur juga suka berada
didaerah ini dan bisa menjadi ancaman bagi para snorkel.
Sudah
cukup? Belum. Lhok Mata Ie juga menawarkan lokasi camping yang nyaman.
Terletak disebelah kiri, berupa dataran berumput dengan posisi lebih
tinggi dari bibir pantai sehingga aman dari hempasan air pasang mampu
menampung beberapa tenda besar.
Pantai dengan gradasi warna air
laut yang indah ini juga diapit perbukitan dikiri dan kanan. Serakan
bebatuan dalam skala besar disepanjang kaki bukit bisa jadi merupakan
rumah bagi ribuan ekor ikan. Sehingga tidak salah kalau akhirnya lokasi
ini menjadi pilihan utama para pemancing. Bahkan demi memuaskan hobi
menangkap ikan dengan bantuan kail ini, para pemancing rela bermalam
diantara bebatuan tersebut tanpa didukung fasilitas tenda sekalipun,
sungguh semangat yang luar biasa. Seperti juga pesona alamnya yang
sungguh sangat luar biasa.
Sun falls down behind Bunta island, off to Lhok Mata Ie beach |
Ruarrr biasa
BalasHapusIndah mempesona
boleh aku share
http://come2aceh.blogspot.com
silakan Bobby
BalasHapusKalau pengunjung cewek gimana?
BalasHapus