Ibarat
channel TV, kalau kita tidak suka dengan satu channel, sebagai penonton yang
smart seharusnya kita tinggal pindah channel lain atau matikan TV nya. Kalau mau yang
lebih ekstrim, tinggal bantingkan saja TV nya. Simple khan? (tapi setelah itu harus mikirin beli TV baru heheheeee)
Sebagai
pribadi yang baru pinter menulis, tulisan saya jauh sekali jika dibanding
teman-teman yang sudah bertahun-tahun memiliki blog. Kalian jauh lebih expert.
Salut buat kalian. (y)
Tulisan
di blog ini juga bukan tulisan “berat” yang harus dibaca sambil mengernyitkan
dahi. Dan juga bukan tulisan ilmiah. Tulisan saya hanya "caption" dari foto-foto saya. Yang sebenarnya, foto-foto itu sendiri sudah berbicara bagi yang memahami.
Saya memposisikan anda yang membaca blog ini seperti orang-orang
yang membaca kolom surat pembaca di koran-koran (cuma bedanya ada banyak foto disini). Yaaahhhhh…maksimal seperti opini
singkat gitu deh. Apa yang saya tulis,
tentunya apa yang saya pahami. Apa yang saya pahami adalah apa yang saya
kuasai. Bisa sekali waktu tentang photography, mungkin diwaktu yang lain menulis
tentang seluk-beluk dunia backpacker dan wisata jalan-jalan lainnya. Tentu saja
tulisan yang mungkin dominan nantinya mengenai bidang arsitektur karena itu background
saya. Hmmmmmm….apalagi yaaaaa, oh ya yang juga gak boleh dilupakan suatu waktu juga
akan menulis tentang sketsa-sketsa saya.
Meski
tidak semua orang bisa menulis. Kalaupun ada yang bisa, belum tentu juga mau
menulis. Karena itu, biarkan sajalah
seseorang menulis tanpa harus diusik. Karena kalau terlalu dibatasi atau dikekang
itu artinya kita mundur jauh kebelakang seperti zaman orde baru. Masa-masa
dimana tulisan-tulisan yang berseberangan langsung dibreidel oleh rezim
penguasa.
Mohon
siapa pun yang membaca blog saya, baca dulu header-nya. Disitu ada sepenggal
tulisan .....“membaca kota saya dari sudut yang berbeda”...... Sebagai orang yang lahir
dan besar di Banda Aceh, saya cinta dengan kota ini. Tulisan saya adalah wujud
cinta yang agak berbeda mungkin. Dan saya percaya, orang pasti melihatnya dari kacamata yang berbeda juga.
Intinya, jangan pernah memaksakan apa yang ada di kepala kita untuk disamakan dengan isi kepala orang lain.
Seperti hidup, setiap orang butuh melewati proses demi proses. Begitu juga dengan cara dan hasil menulis seseorang. Karena itu, Pahamilah!
Dan
saya akan tetap menulis! Yipiieeeeee.......
Serius amat isi postingan ini :D
BalasHapusBwaahahahahaaaaaa.....jgn sampe mengernyitkan dahi bacanya ya, Eky :D
Hapus