Dalam pandangan sebagian besar orang Italia, Pulau Weh ternyata memiliki keterkaitan penting dalam penggalan sejarah negara pizza tersebut. Meski secara geografis jarak antara Italia dan Pulau Weh cukup jauh, ternyata Nino Bixio ditengarai meninggal di pulau paling utara Indonesia ini.
Siapa itu Nino Bixio? Berikut saya terjemahkan dari link dibawah ini; http://en.wikipedia.org/wiki/Nino_Bixio .
Nino Bixio (2 Oktober 1821-16 Desember 1873) adalah seorang serdadu Italia dan politikus, yang
berjuang untuk unifikasi Italia.
Lahir dengan nama Gerolamo Bixio
di Genoa. Saat masih bocah, Bixio diharuskan oleh orang tuanya
untuk meniti karir di angkatan laut kerajaan Sardinia. Setelah menjalani petualangan di berbagai tempat dunia, ia kembali ke Italia pada tahun 1846 dan tergabung dalam Giovine Italia. Pada 4 november 1847, ia menjadikan dirinya terkenal di Genoa dengan merebut kekang "Horse and Crying" Charles Albert, "Lulus Ticino, Sire, dan kita semua bersama anda".
Dia berjuang melalui
kampanye pada 1848, menjadi kapten di bawah Giuseppe Garibaldi di Roma pada tahun
1849, mengambil seluruh tahanan Batalyon Perancis, dan mendapatkan medali emas militer untuk keberanian. Pada tahun 1859 ia memerintahkan pemburu dari Batalyon
Alpen, berjuang di pertempuran Varese, dan memperoleh Cross Savoy militer.
Salah satu penyelenggara "Garibaldi's Expedition of Thousand"(1860) terhadap dua kerajaan Sisilia, ia berbalik hari dalam mendukung pertempuran Calatafimi.
Sementara
itu, kaum tani Sisilia berharap - apa yang tidak didapatkan dari Garibaldi - bantuan
langsung dari kondisi yang pedih yang mereka alami akibat paksaan oleh pemilik tanah. Mereka
memberontak di beberapa daerah. Di Bronte, pada tanggal 4 Agustus 1860, Bixio memulihkan pertempuran berdarah dengan dua batalion Redshirts akibat tekanan oleh salah satu pemberontakan. 21 Agustus tahun yang sama, Bixio dan Garibaldines memasuki Reggio Calabria, di
daratan Neapolitan. Dia mengambil bagian dalam pertempuran Volturno, dimana pada pertempuran tersebut, ia mengalami patah kaki.
Terpilih sebagai
Deputi pada tahun 1861, ia berusaha untuk mendamaikan Cavour (Camilio Benso, Count of Cavour. Salah satu negarawan Italia) dan Garibaldi.
Pada tahun 1866, kepala Divisi ketujuh, ia mengkover Italia mundur dari
pertempuran Custoza, mengabaikan seruan Austria untuk menyerah. Senator yang
ditunjuk pada Februari 1870, berikutnya pada September di tahun yang sama, ia memberikan perintah divisi selama gerakan menentang Roma, menguasai Civitavecchia, dan pada 20
September 1870, ia ikut serta dalam merebut Roma, yang melengkapi usahanya untuk penyatuan (unifikasi) Italia.
Pada 16 Desember 1873, ia meninggal akibat kolera di Aceh Bay (Teluk Aceh?), Sumatera, dalam
perjalanan menuju Batavia (Jakarta sekarang). Dimana ia dijadwalkan untuk
mengambil perintah dari ekspedisi komersial.
Sebenarnya paragraf terakhir mengenai lokasi kematiannya di "Aceh Bay (Teluk Aceh)" sedikit membingungkan. Dimana lokasi yang tepat tidak ada yang mengetahuinya. Selain itu wilayah Aceh juga cukup luas. Namun sebagian besar warga Italia percaya, bahwa Aceh Bay yang dimaksud tersebut ada di wilayah Pulau Weh (bisa jadi yang dimaksud adalah Sabang Bay/Teluk Sabang).
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Bang Luca (warga Italia beristrikan wanita lokal pemilik restoran Bixio di kawasan pantai Iboih Lhong beach), pelajaran sejarah yang diajarkan kepada mereka semasa di sekolah mengenai Nino Bixio menyebutkan bahwa pahlawan besar Italia ini meninggal di sekitar Pulau Weh. Bang Luca juga menambahkan; "Dulu jika ada kapal-kapal Italia yang melintasi Pulau Weh, pasukan mereka akan memberi hormat ke arah pulau indah ini".
Meski pemerintah Italia pernah mengirim tim arkeolog ke Pulau Weh namun sampai sekarang tak ada yang tahu dimana tepatnya letak kuburan pahlawan unifikasi Italia ini. Ya, sang pahlawan meninggal dalam sunyi.
#Tulisan ini dibuat di restoran Bixio, saat obrolan ringan bersama Bang Luca dan Kak Eva, sang pemilik resto (ulasan mengenai restoran Bixio nanti akan dibuat khusus, ya ;). Thanks, bang Luca & kak Eva.#foto; wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar